Kabere,4February,2007
By: Rubas
The redshirt women
Di antara ketujuh Rohku
Mungkin tertinggal satu disana
Menemani hadirnya
Bersama keindahannya
Tatapannya seakan enggan merelakanku pergi
Seakan berkata
“Janganlah kau pergi
Kita baru akan saling mengenal
Lewat tatapan pandangan pertama”
Diantara ketujuh Rohku
Biarlah tertinggal satu disana
Menemani hadirmu dalam keindahaan
Agar tiada pernah gelisah hatimu
Layaknya diriku dalam kerinduan
Akan dirimu yang kukagumi
Derita Si Yatim Piatu
Derita si yatim piatu
Siapa peduli
Mengais rejeki sehari
Makan sekali
Pilu si yatim piatu
Siapa yang peduli
Merintih mencekik lambung
Mengis nasi tiada dapat
Keluhan si yatim piatu
Siapa dengar
Diterpa angin lalu
Tiada peduli
Kesakitan si yatim piatu
Siapa yang peduli?
Beharap datang datang Si Malaikatul Maut
By: Rubas
Derita bercerita
Bila ia menerpa derita
Ke gundahan menyelimuti kabu
Bila ia bercerita derita
Ketabahan menentramkan jiwa
Dikala derita bercerita
Simaklah ia denganderita
Karna ia adalh pelita
Dari derita yang menanti
By: Rubas
Suara Kami Pak Priseden
By : Rubas
Wahai priseden kami
Dengarkanlah suara kami
Dalm hidup bertahtahkan derita
Sembariri kami bukan putra pertiwi
Wahai presiden kami
Ladenilah kami rakyatmu
Tertatih tatih dalam hidup
Mencari suapan nasi tersulit
Wahai presiden kami
Lihatlah kami diterpa terik mentari
Cobalah kau rasa dinginnya malam
Dari luar gubuk yang terjarah
Oleh tangan tangan jahil yang berhelm
Data’E 29-11-2004
Ich Liebe Dich
Angin digin berdesir di antara dedaunan
Kepak sayap merpati di dengar sunyi
Untukmu ku cipta puisi ini
Cahaya surga berkembang disela mega
Ingin kurai duka hati dan kubawa pergi
Nantipun kaukan tahu betapa merindunya Aku
Tatapan matamu yang menusuk hatiku
Adakah kita bersatu selamanya
Puisi ini adalah debaran jiwaku bagimu
Akan kugantungkan disela sela mimpiku
Dari jauh kupersembahkan untukmu
Amanat cinta yang setia
Mahligai cinta yang terindah
Untuk enggapi bahagiah.
Andaikan angin dapat berbicara
Kelak ia akan bercerita
Untuk siapa cintaku ini
Pergilah oh..rasa cintaku
Untuk kasihku yang terhalang
Ngilu hati kan terasa saat merindumu
Jangan pernah menoleh kebelakang
Untuk mengenang kisah cinta
Gema namamu membisik hatiku
Akankah Ia kau miliki
Cintaku terhalang tembok derita
Ingin kau kubawa lari
Namun kutakut kau menderita
Tak sanggu meraih duka nestapa
Aku sayang padamu, namun ku tak ingin kau menderita.
By : Rubas